DPP IPPMIMM MAKASSAR - Tidak beroperasinya bus sekolah yang selama ini melakukan antar-jemput bagi siswa SD 13 Inpres Kabiraan, Desa Sulai, Kecamatan Ulumanda, Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi-Barat sejak pekan lalu mendapat kritikan dari beberapa elemen masyarakat dan pemuda Majene.
Presiden Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Indonesia Mandar Majene (DPP IPPMIMM), Hirjayadi mengatakan, kondisi ini tentu menjadi ironis dan mengundang pertanyaan terkait komitmen Pemerintah Kabupaten Majene yang katanya akan memberikan perhatian penuh pada sektor pendidikan, khususnya penyediaan prasarana.
“Kami turut prihatin dengan kondisi tersebut. Bukankah selama ini biaya operasional sudah disediakan dari pemerintah?,” ungkap Jayadi ke edunews.id, Sabtu (21/01/17).
Hirdjayadi yang juga aktifis HMI MPO ini mengaku kecewa kepada pihak pemerintah Kecamatan Ulumanda yang tidak mengoperasionalkan Bus Sekolah hanya karna alasan kehabisan BBM Solar.
“Kasiha generasi Majene, hanya karena persoalan solar yang seyogyanya tidak menjadi halangan bagi pelayanan anak-anak sekolah menjadi hambatan bagi siswa dalam mengenyam pendidikan,” tuturnya.
Ia melanjutkan, segala sesuatu yang terkait dengan pendidikan mesti di kembangkan dan dimajukan, khususnya di Kabupaten Majene, apalagi Majene mendapat gelar sebagai kota pendidikan.
“Pendidikan itu basis mendasar bagi kemajuan generasi sebuah daerah. apalagi Majene sudah mendapat gelar sebagai kota pendidikan. Kondisi ini tentu menjadi citra buruk dan menjadikan Majene sebagai kota pendidikan tinggal slogan,” tegasnya
Penulis:
Achiz
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to "DPP IPPMIMM : Majene Kota Pendidikan Hanya Slogan !"
Posting Komentar