Berita dan Derita Negeri Merah Putih


Oleh: Muhammad Syukran Tahir

Berat otak manusia 1.300 gram sampai 1.400 gram kini di uji dengan beratnya pemberitaan media. dari media sosial sampai media mainstream.

Tak habis pemberitaan tentang kriminal dari pembunuhan seseorang bahkan 1 keluarga dari yang terencana sampai yang amatiran.

Isu sarah dan penuntutan keadilan dari saudarah kita mutiara hitam tanah papua untuk negara ketika selama ini mereka berkorban untuk negeri, freeport hanya satu nama luka di tubuh papua untuk Indonesia.

Belum lagi pemberitaan tentang pencabutan atau pengurangan subsidi dari negara bahkan penambahan iuran rakyat dari beberapa agenda sosial mendasar untuk hidup di negeri ini BPJS salah satunya.

Berita olahraga dari turunnya performa sepak bola tim garuda sampai pemberhentian pencarian bakat atlet pebulu tangkis yang merupakan satu-satunya cabang olahraga yang mempersembahkan mendali emas olympiade.

Selanjutnya kasus pelik KPK yang merupakan buah reformasi yakni polemik mencari pimpinan KPK dan pembahasan RUU KPK yang merupakan bentuk pelemahan.

Setelahnya, Indonesia berduka dari semua banjir informasi yaitu meninggalnya bapak Demokrasi dan Teknologi yang inspiratif, Rindu telah di tunaikanNYA Prof. Dr. Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie, FREng. Dari beliau meletakkan pondasi kebebasan pers dan dari beliau juga untuk menyelesaikan bentuk persoalan negeri dengan harus mempersiapkan sumber daya manusia yang terbaik dan terbarukan.

Dari semua informasi tersebut kesadaran dan emosi diaduk, ketika melihat para penguasa pada momen tertentu sedih dan berduka, kemudian keesokan harinya mempertontongkan kebiasaan buruk berdiri, berucap serta bertindak di atas kepentingan dan tidak bermoral.

Ujung pandang,  13 september 2019.

0 Response to "Berita dan Derita Negeri Merah Putih "

Posting Komentar